Rupanya Psikologi Trading Penting Juga Dilaksanakan Untuk Seorang Trader

 


 



Selainnya kekuatan menganalisa, rupanya psikologi trading penting juga dilaksanakan untuk seorang trader.


Lalu, bagaimanakah cara mengelolanya?


Key Points dalam Trading

Saat mengawali melakukan investasi, pemikiran awalan yang harus kita pikir ialah berkenaan resiko dari tiap instrument investasi yang hendak kita tentukan.

Tiap produk investasi tentu ada parameter untuk menyaksikan kekuatan resiko yang bisa kita kenali dan harus ketahui sebagai investor. Tetapi, dalam trading akan berlainan. Tiap trader mempunyai toleran resiko yang lain.

Persoalan yang selalu ditemui dengan seorang trader ialah bila mereka terlampau percaya dengan status mereka sekarang ini yang kadang membutakan dan membuat salah memutuskan.

Bila kita ingin masih tetap sehat khususnya secara psikis, yang perlu kita kerjakan ialah mempunyai trading rencana kita sendiri.

Ketakmampuan kita dalam mengurus resiko bisa menjadi jebakan paling besar dalam trading. Banyak sekali trader pemula yang paling dengan gampangnya ambil keuntungan yang kecil dan biarkan loss yang makin dalam dan menanti sampai kembali keuntungan.


Pada realitaya, bisa jadi makin dalam rugi yang dipunyai dan telah susah untuk kembalikan kondisi.


Berikut Key Points yang perlu dipunyai saat lakukan trading ialah:

  • Kekuatan Analitis
  • Money Manajemen
  • Psikologi Trading

Saat mengawali trading, banyak yang cuman konsentrasi untuk mempelajari bagaimanakah cara analitis seorang ahli supaya selalu stabil memperoleh keuntungan, walau sebenarnya kenyataannya tidak selamanya hasil analitis itu betul.

Tetapi, memang wajib buat kita menganalisa chart, pattern, volume, candle stick dan sebagainya pada awal kita mengawali trading.

Money manajemen ialah hal ke-2 yang perlu jadi perhatian. Psikologi kita akan terusik bila money manajemen tidak tepat.

Yakinkan Anda ketahui prosentase peruntukan portfolio yang bisa dipakai untuk lakukan trading dan mempunyai trading rencana yang betul. Hingga, sebagai seorang trader kita mampu tidur nyenyak dan tidak jadi pemarah saat portfolio sedang minus.


Keutamaan Psikologi Trading

Bila saya memberi sebuah prosentase keberhasilan trading secara bagus dalam ke-3 point yang telah dikatakan di atas, kekuatan analitis kemungkinan menolong sejumlah 10%, money manajemen 40%, dan psikologi trading 50%.


Kenapa psikologi punya pengaruh tinggi?

Karena, tiap pribadi mempunyai background yang lain dan arah keuangan yang lain. Bila kita jatuh dan cedera, kemungkinan besar kita bisa menyaksikan proses healing yang terjadi sampai cedera tutup dan lenyap merasa sakit itu.

Namun bila ada cedera dalam psikologi kita, cedera itu tidak kelihatan dan kita tidak paham apa kita telah pulih dan berdamai dengan keadaan sekarang ini atau memang belum.


Berdasar statistik yang sudah dilakukan oleh Tradeciety, tiap trader tentu ingin kaya secara instant, tetapi kenyataannya banyak yang tidak dapat stabil dan 80% trader tidak meneruskan pada tahun ke 2.

Cuman 7% trader yang bertahan sampai lima tahun, namun kurang dari 1% trader yang dapat stabil memperoleh keuntungan.


Mengapa ini dapat terjadi?

Semua kembali lagi ke factor psikologi trading. Ketidakpedulian dan keserakahan karena tidak mempunyai mekanisme trading yang bagus membuat orang lakukan trading dengan memprioritaskan factor emosi mereka.

Misalnya, overposition dan tidak ingin lakukan cut loss. Overposition yang mengakibatkan loss besar dan karena tidak lakukan cut loss dapat memberi unlimited loss.

Baik pada investasi atau trading, konsentrasi intinya tidak cuma berapa banyak keuntungan yang kita bisa, tetapi berapa uang banyak yang tidak lenyap.

Maka bagaimana supaya kita bisa atur psikologi trading kita? Triknya, ketahui profile resiko yang dipunyai. Risk Profil ialah penyatuan dari:


Risiko yang Diperlukan (Risk Required) + Toleransi Risiko (Risk Tolerance) + Kapasitas Risiko (Risk Capacity) = Profil Risiko (Risk Profile)


Resiko yang Dibutuhkan (Risk Required) + Toleran Resiko (Risk Tolerance) + Kemampuan Resiko (Risk Capacity) = Profile Resiko (Risk Profile)

Produk investasi dibikin berdasar profile resiko seorang investor. Bila kita urutkan dari profile resiko konvensional sampai agresif, posisinya ialah: Deposito, Obligasi, Reksa dana, dan Saham.

Bila kita konsentrasi trading dalam produk, investasi saham juga ada pula pengelompokan resiko dari konvensional sampai agresif. Kita awali dari Bluechips atau Big Caps LQ45 + IDX 30, media caps, dan small caps.

Saat ini, Anda sebagai investor sudah tahu kenapa profile resiko demikian penting untuk dipahami supaya status Anda saat trading tidak membuat stress yang berlebihan.

Sisi terpenting saat membuat trading rencana ialah ketahui batas setop loss dan trade sizing. Penting untuk mempunyai sebuah mekanisme trading yang diaplikasikan secara disiplin.

Bagaimana bila Anda telah lakukan trading dan saat ini terjatuh dalam rugi yang besar sekali? Apa yang lenyap? Sudah pasti modal, tapi modal bisa kita kover dalam beberapa saat bila Anda masih mempunyai penghasilan dan jumlah peruntukan portfolio trading Anda tidak besar.


Namun, ada factor psikologi yang terusik yakni lenyapnya keyakinan kita sebagai trader.

Saat kita telah kalah dari jumlah portfolio yang besar, kira saja telah lenyap lebih dari 30% dari keseluruhan portfolio, hal yang perlu kita kerjakan ialah tambahkan profile resiko kita dan melakukan trading dalam jumlah sedikit.

Konsentrasi kita untuk kembalikan keyakinan kita lebih dulu supaya masih tetap logis dalam memutuskan, mulai secara perlahan-lahan kembali, dan stop sesaat bila alami rugi berturut-turut.

Banyak yang telah kalah dan mengaplikasikan mekanisme "balas sakit hati" dan berbuntut kehilangan semakin besar dari yang awalnya. Karena memprioritaskan emosi bukan nalar, jadi mereka condong lakukan pertaruhan bukan trading.

Maka tidak lagi tentukan ingin membeli seperti apakah, tidak mengutamakan risk and penghargaan ratio, tidak ketahui status untuk cut loss dan tidak paham kapan ingin taking keuntungan.


Lalu, bagaimana triknya supaya Anda bisa menilai perjalanan Anda sebagai seorang trader supaya masih tetap sehat secara psikologi?

Sama dengan lakukan rencana keuangan, kita wajib melakukan jurnal teratur untuk menulis bagaimana hati kita dalam trading yang sudah dilakukan, ulasan hasil trading yang telah didapatkan, dan ulasan portfolio kita keseluruhannya.

Dalam trading, psikologi trader mempunyai peran besar sekali dan tentukan keberhasilan kita saat jalaninya.

Money manajemen ialah benteng awalnya saat kita tentukan berapakah prosentase yang kita saran supaya tidak begitu over confidence pada awal dan menghindar kekalahan besar karena tidak lakukan penganekaragaman status dalam trading.

Dan paling akhir kekuatan menganalisa atau kemampuan trading yang kita punyai jadi knowledge base kita supaya masih tetap berpikir logis menghindar factor emosi yang dapat menggantikan trading rencana yang sudah dibikin. 

Popular Post

Keuntungan Lainnya Dalam Memakai Trading Algoritme

Cara Mendapatkan Modal Trading dari Game MoonXBT

POCO X7 Pro Review: Unleashing Extreme Performance Without Breaking the Bank